Apa itu Google Colab?
Google Colab (atau cukup disebut Colab) adalah produk dari Google Research. Colab adalah executable document, yang bisa kamu gunakan untuk menulis, menyimpan, serta membagikan program yang telah kamu tulis melalui Google Drive. Jika kamu familiar dengan Jupyter Notebook, maka Colab bisa dikatakan sebagai Notebook yang disimpan pada Google Drive. Jika kamu belum pernah mencoba Jupyter Notebook sebelumnya, jangan khawatir. Kita akan belajar bersama melalui tutorial ini.
Colab merupakan cloud-based runtime, yang dijalankan menggunakan browser (Chrome, Firefox dan Safari). Colab memungkinkan kalian menjalankan kode Python tanpa memerlukan proses instalasi dan setting lainnya pada komputer pribadi kita. Semua akan diserahkan ke cloud. Kita dapat juga menggunakan berbagai fungsionalitas yang dimiliki oleh Python serta memanfaatkan built-in library yang disediakan oleh Colab. Sebagai contoh, jika kita ingin membuat visualisasi data, kita dapat menggunakan contoh koding program yang telah disediakan oleh Colab dan memasukkan cuplikan koding tersebut ke project kita. Terlebih dari itu semua, layanan Colab diberikan secara gratis (horeee...!!). Dengan hanya memiliki akun Google, kita dapat menggunakan Colab.
Kode pada Colab dieksekusi pada mesin virtual tersendiri, bersesuaian dengan akun Google yang kita miliki. Karena fasilitas ini sifatnya gratis, maka tentu Google malakukan pengaturan ataupun pembatasan dalam penggunaan Colab. Mesin virtual ini dapat terhenti jika kita dalam posisi idle dalam rentang waktu tertentu, dan maksimum menjalankan Notebook saat ini dilaporkan selama maksimum 12 jam. Namun demikian, lama penggunaan dari mesin virtual ini dapat bervariasi. Bagi kalian yang ingin mendapatkan manfaat lebih dari Colab, kalian bisa menggunakan versi Colab berbayar, yaitu Colab Pro.
Sumber Daya yang Ditawarkan oleh Colab
Menariknya, Colab menawarkan GPU (graphics processing unit) yang juga dapat diakses secara Gratis. Saat ini, GPU yang disedikan oleh Colab adalah Nvidia K80s, T4s, P4s dan P100s. Untuk versi gratis, kita tidak dimungkinkan untuk memilih jenis GPU mana yang akan digunakan. Jika ingin mendapatkan fasilitas lebih terkait GPU, lagi-lagi kalian dianjurkan untuk menggunakan Colab Pro.
Memori yang disediakan oleh Colab bervariasi setiap waktu, namun akan stabil selama mesin virtual berjalan. Strategi mengatur 'jatah' memori ini adalah strategi dari Google agar versi free ini bisa tetap ditawarkan ke masyarakat luas. Terkadang kita juga dapat ditawarkan memori lebih jika Google menyimpulkan kalau proses kita memutuhkannya. Google tidak secara resmi mengumumkan kebijakan berapa besar sumber daya yang bisa diberikan kepada para user.
Sumber daya pada Colab diutamakan bagi mereka yang menggunakan jatah sedikit. Hal ini dilakukan Google untuk menghidari monopoli sumber daya oleh sekelompok kecil pengguna. Untuk mendapatkan akses cloud yang lebih lancar, kita disarankan untuk menutup tab Colab pada browser ketika sudah selesai menggunkannya, atau tidak memilih GPU jika memang tidak diperlukan dalam pekerjaan kita. Hal ini akan mengurangi kemungkinan pembatasan penggunaan layanan cloud pada Google.
Referensi
- FAQ Colaboratory. https://research.google.com/colaboratory/faq.html
- Get started with Google Colaboratory (Coding TensorFlow). https://www.youtube.com/watch?v=inN8seMm7UI
- Jupyter Notebook. https://jupyter.org/
Mari Gabung
Halo
, Ada yang ingin disampaikan? Jangan sungkan untuk gabung diskusi ini. Silahkan Login dulu atau Daftar baru.