Srila Prabhupada berbicara pada sebuah interview dengan London Times: "Jika Anda ingin ditipu, Anda akan menemukan banyak guru penipu. Tapi jika Anda tulus, Anda akan bertemu guru yang murni... Guru yang murni adalah perwakilan Tuhan, dan dia berbicara tentang Tuhan bukan yang lain. ... Guru yang murni bukanlah seorang pebisnis. Dia adalah perwakilan Tuhan. Apapun yang Tuhan katakan, guru mengulangi. Dia tidak berbicara sebaliknya."
Reporter: Kepada Anda yang Dimuliakan, nampaknya dewasa ini semakin banyak saja orang yang mencari kehidupan rohani. Saya berharap agar Anda berkenan memberitahu saya mengapa bisa demikian.
Srila Prabhupada: Keinginan untuk kehidupan rohani adalah dambaan alamiah yang bersifat mutlak. Itu karena kita adalah roh-roh spiritual yang bersifat kekal, kita tidak bisa bahagia dalam suasana material. Jika Anda mengeluarkan ikan dari air, ia tidak bisa bahagia di darat. Begitu pula, jika kita tidak punya kesadaran rohani, maka kita tidak akan pernah bahagia. Saat ini, banyak orang yang maju dalam pencapaian ilmu pengetahuan dan perkembangan ekonomi, namun tetap saja mereka tidak bahagia karena hal-hal seperti itu bukanlah tujuan hidup yang sebenarnya. Banyak anak muda yang menyadari hal ini, dan mereka menolak kehidupan materialistis dan mencoba untuk mencari kehidupan rohani. Sesungguhnya, inilah pencarian yang benar. Kesadaran Krsna adalah tujuan hidup yang benar. Anda tidak akan bahagia, kecuali Anda sadar akan Krsna. Ini adalah fakta. Maka dari itu, kami mengundang semua orang untuk belajar dan memahami gerakan besar ini.
Reporter: Apa yang sejujurnya saya khawatirkan adalah semenjak kedatangan di Inggris beberapa waktu lalu seorang yogi dari India, yang menjadi "guru" pertama yang kebanyakan orang dengar namanya, banyak setelahnya muncul secara tiba-tiba "guru-guru" lain entah dari mana. Terkadang saya merasa kalau mereka itu tidak semurni yang seharusnya. Apakah patut untuk memperingati orang-orang yang berniat untuk mencari kehidupan rohani agar mereka memastikan dirinya mendapatkan guru yang murni untuk membimbing mereka?
Srila Prabhupada: Ya. Tentu saja, mencari seorang guru adalah hal yang sangat baik, tapi jika Anda menginginkan guru gampangan, atau dengan kata lain Anda sendiri ingin ditipu, maka Anda akan bertemu banyak guru yang menipu. Tapi jika Anda tulus, Anda akan bertemu seorang guru yang tulus pula. Karena orang-orang ingin semuanya murah dan mudah, mereka tertipu. Kami meminta murid-murid kami untuk menahan diri melakukan hubungan seks terlarang, memakan daging, berjudi, dan mabuk-mabukan. Orang merasa ini semua sangat menyulitkan--hal yang menyusahkan. Tapi jika ada orang lain berkata, "Kamu bisa melakukan omong kosong apapun yang kamu sukai, cukup terima saja mantra saya ini," orang berbondong-bondong menyukainya. Intinya adalah bahwa orang-orang ingin agar dirinya ditipu, maka dari itu para penipu pun datang kepada mereka. Tak ada yang ingin melakukan penghematan apapun. Kehidupan sebagai manusia dimaksudkan untuk kehematan, namun tak ada seorang pun yang dipersiapkan untuk menjadi hemat. Akibatnya, para penipu datang dan berkata, "Tak perlu hemat. Apapun yang kamu suka, kamu lakukan. Cukup bayar saya dan saya akan beri kamu beberapa mantra dan kamu akan jadi Tuhan dalam enam bulan." Semua ini terus berlangsung. Jika kamu sendiri ingin ditipu seperti ini, para penipu akan datang.
Reporter: Bagaimana dengan orang yang secara serius ingin mencari kehidupan rohani, tapi yang terjadi adalah ia berakhir pada guru yang salah?
Srila Prabhupada: Jika Anda hanya ingin pendidikan pada umumnya, Anda harus meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pemahaman untuk itu. Begitu juga, jika Anda ingin masuk ke kehidupan rohani, Anda juga harus sungguh-sungguh serius. Bagaimana mungkin hanya dengan beberapa mantra hebat, seseorang bisa menjadi Tuhan dalam enam bulan? Mengapa orang-orang ingin hal seperti itu? Ini artinya mereka sendiri ingin untuk ditipu.
Reporter: Bagaimana seseorang bisa bilang kalau dia mendapatkan guru yang murni?
Srila Prabhupada: Bisakah salah seorang murid Saya menjawab pertanyaan ini?
Seorang Murid: Saya ingat ketika John Lennon menanyai Anda, "Bagaimana Saya akan tahu siapa guru yang murni?" dan Anda pun menjawab, "Cukup temukan seseorang yang paling kecanduan pada Krsna. Dia adalah yang murni."
Srila Prabhupada: Ya. Guru yang murni adalah utusan Tuhan, dan dia bicara tentang Tuhan dan bukan yang lain. Guru yang murni adalah dia yang tidak punya ketertarikan pada kehidupan materialistik. Dia maju dalam pengetahuan tentang Tuhan, dan hanya Tuhan. Itulah salah satu ujian dari guru yang murni: brahma-nishtham. Dia terserap di dalam Kebenaran Mutlak. Dalam Kitab Mundaka Upanishad dinyatakan, shrotriyam brahma-nishtham. "Guru yang murni dijelaskan dengan baik dalam kitab-kitab suci dan pengetahuan Weda, dan dia sepenuhnya bergantung pada Brahman." Dia harus tahu apa itu Brahman [roh] dan bagaimana berada dalam Brahman. Ciri-ciri itu telah dijabarkan dalam literatur Weda. Seperti yang Saya katakan sebelumnya, guru yang sejati adalah utusan Tuhan. Dia mewakili Tuhan Yang Maha Esa, sama seperti wakil raja yang mewakili sang raja. Guru yang sejati tidak akan mempabrikasi apapun. Semua yang ia katakan adalah sesuai dengan kitab-kitab suci dan para acharia sebelumnya. Dia tidak akan memberi Anda mantra dan bilang Anda akan jadi Tuhan dalam enam bulan. Ini bukanlah bisnis seorang guru. Bisnis seorang guru adalah untuk mengampas semua orang agar menjadi penyembah Tuhan. Itulah rangkuman dan substansi dari bisnis seorang guru sejati. Sesungguhnya, dia tidak punya bisnis lain. Dia memberitahu setiap orang yang ia temui, "Tolonglah sadar akan Tuhan." Jika dia mengampas entah bagaimana untuk mewakili Tuhan dan mencoba untuk menjadikan semua orang penyembah Tuhan, dia adalah guru yang murni.
Reporter: Bagaimana dengan seorang pastor Nasrani?
Srila Prabhupada: Nasrani, Muslim, Hindu--itu tidak penting. Jika dia hanya berkata sebagai wakil Tuhan, dia adalah seorang guru. Yesus Kristus, sebagai contohnya. Beliau mengampas orang-orang, dengan berkata, "Cobalah untuk mencintai Tuhan." Siapapun--tidak penting dia siapa--mau dia Hindu, Muslim, atau Nasrani, dia adalah seorang guru jika dia menginsafkan orang untuk mencintai Tuhan. Itulah ujiannya. Seorang guru tidak pernah berkata, "Saya Tuhan," atau "Saya akan membuat Anda jadi Tuhan." Seorang guru yang sejati berkata, "Saya adalah pelayan Tuhan, dan Saya juga akan menjadikan Anda pelayan Tuhan." Tidaklah penting bagaimana seorang guru berpakaian. Sebagaimana Caitanya Mahaprabhu katakan, "Siapapun yang dapat memberi pengetahuan tentang Krsna adalah seorang guru kerohanian." Seorang guru kerohanian hanya mencoba untuk menjadikan orang penyembah Krsna, atau Tuhan. Dia tidak punya bisnis selain itu.
Reporter: Tapi para guru yang buruk--
Srila Prabhupada: Dan apa itu guru yang "buruk"?
Reporter: Seorang guru yang buruk hanya ingin uang dan popularitas.
Srila Prabhupada: Yah, jika dia buruk, bagaimana bisa dia jadi guru?
[Tawaan.] Bagaimana besi bisa jadi emas? Sebenarnya, seorang guru tidak bisa jadi buruk, karena jika seseorang itu buruk, dia tidak bisa menjadi guru. Anda tidak bisa mengatakan "guru yang buruk". Itu sebuah kontradiksi. Apa yang harus Anda lakukan hanyalah mencoba untuk memahami apa itu guru yang murni. Definisi dari guru yang murni adalah bahwa dia hanya bicara tentang Tuhan--hanya itu. Jika dia membicarakan omong kosong lainnya, maka dia bukanlah seorang guru. Seorang guru tidak bisa jadi buruk. Tidak ada pertanyaan tentang guru yang buruk, apalagi tentang guru merah atau guru putih. Guru berarti "guru yang murni." Semua yang harus kita tahu adalah bahwa guru yang murni hanya membicarakan tentang Tuhan dan mencoba untuk mengajak semua orang menjadi penyembah Tuhan. Jika dia melakukan ini, dia murni.
Reporter: Jika Saya ingin diinisiasi [diksa] ke dalam masyarakat Anda, apa yang harus Saya lakukan?
Srila Prabhupada: Pertama-tama, Anda harus berhenti melakukan hubungan seks terlarang.
Reporter: Apakah itu termasuk semua hubungan seks? Apa itu hubungan seks terlarang?
Srila Prabhupada: Hubungan seks terlarang adalah seks diluar ikatan pernikahan. Para binatang melakukan seks tanpa batasan, tapi dalam masyarakat manusia terdapat batasan. Di setiap negara dan dalam setiap agama, terdapat beberapa sistem yang membatasi kehidupan seks. Anda juga harus menghentikan semua makanan yang memabukan, termasuk teh, rokok, alkohol, ganja--semuanya yang menyebabkan mabuk atau mempengaruhi kesadaran.
Reporter: Ada lagi yang lain?
Srila Prabhupada: Anda juga harus berhenti memakan daging, telur, dan ikan. Dan Anda juga mesti berhenti berjudi. Kecuali jika Anda menghentikan keempat kegiatan berdosa itu, Anda tidak dapat diinisiasi.
Reporter: Berapa banyak murid yang Anda miliki di seluruh dunia?
Srila Prabhupada: Ya, sedang bertumbuh--namun lambat. Ini karena kami memiliki banyak pantangan. Orang tidak suka pantangan.
Reporter: Dimanakah pengikut Anda yang paling besar?
Srila Prabhupada: Di Amerika Serikat, Eropa, Amerika Selatan, dan Australia. Dan, tentu saja, di India terdapat jutaan umat yang menjalankan kesadaran Krsna.
Reporter: Bisakah Anda memberitahu Saya apa tujuan dari gerakan Anda?
Srila Prabhupada: Tujuan dari gerakan kesadaran Krsna ini adalah untuk membangkitkan kesadaran asli umat manusia. Pada saat ini kesadaran kita diperuntukan. Ada orang yang berpikir, "Saya orang Inggris," dan yang lain berpikir "Saya orang Amerika." Sebenarnya, kita tidak tergabung pada peruntukan tersebut. Kita semuan bagian tak terpisahkan dari Tuhan; inilah identitas kita yang nyata. Jika semua orang sampai pada kesadaran itu, semua masalah yang ada di dunia akan terselesaikan. Kemudian kita akan sampai pada tahap pemahaman bahwa kita adalah satu--kualitas yang sama dengan roh yang kekal. Kualitas yang sama dari roh yang kekal ada dalam setiap orang, meski ia mungkin berada dalam pakaian yang berbeda-beda. Ini adalah penjelasan yang dijabarkan dalam Bhagavad-gita.
Kesadaran Krsna sebenarnya adalah proses penyucian (sarvopadhi-vinirmuktam). Tujuannya adalah untuk menuntun masyarakat manusia agar terbebas dari semua peruntukan material (tat-paratvena nirmalam). Ketika kesadaran kita menjadi suci dari segala peruntukan yang bersifat material, segala aktifitas yang kita lakukan dengan indera-indera kita yang telah disucikan menjadikan kita sempurna. Pada akhirnya, kita mencapai kesempurnaan ideal dari kehidupan sebagai manusia. Kesadaran Krsna juga merupakan proses yang sangat sederhana. Tidak perlu menjadi seorang filosof besar, ilmuan, atau apapun. Kita hanya perlu memuji nama-nama suci Tuhan, memahami kepribadianNya, namaNya, dan kualitas-kualitasNya yang semuanya bersifat mutlak.
Kesadaran Krsna adalah ilmu pengetahuan penting. Sayangnya, di universitas tidak ada fakultas untuk ilmu pengetahuan ini. Maka dari itu kami mengundang semua orang yang serius yang tertarik dalam kesejahteraan seluruh umat manusia untuk memahami gerakan besar ini dan, jika memungkinkan, mengambil bagian di dalamnya dan berkerja sama dengan kami. Masalah-masalah dunia akan terselesaikan. Ini juga merupakan putusan dari Bhagavad-gita, kitab otoritatif yang paling penting mengenai pengetahuan rohani. Gerakan kami disetujui oleh semua acarya-acarya besar di India. Ramanujacarya, Madhavacarya, Sri Caitanya, dan banyak lagi yang lainnya. Anda semua adalah perwakilan dari surat kabar, jadi Saya meminta Anda mencoba untuk memahami gerakan ini sejauh mungkin demi kebaikan seluruh umat manusia.
Reporter: Apakah Menurut Anda gerakan Anda adalah satu-satunya cara untuk memahami Tuhan?
Srila Prabhupada: Ya.
Reporter: Bagaimana Anda yakin itu?
Srila Prabhupada: Dari pihak yang berwenang dan dari Tuhan, Krsna. Krsna berkata:
sarva-dharman parityajya
mam ekam sharanam vraja
aham tvam sarva-papebhyo
mokshayishyami ma shucah
"Tinggalkanlah segala jenis dharma dan hanya menyerahkan diri kepada-Ku. Aku akan menyelamatkan engkau dari segala reaksi dosa. Jangan takut." [Bg. 18.66]
Reporter: Apakah "menyerah" berarti bahwa seseorang harus meninggalkan keluarganya?
Srila Prabhupada: Tidak.
Reporter: Tapi anggap saya sudah diinisiasi. Bukankah saya harus datang dan tinggal di asram ?
Srila Prabhupada: Belum tentu.
Reporter: Saya bisa tinggal di rumah?
Srila Prabhupada: Oh, iya.
Reporter: Bagaimana dengan pekerjaan? Apakah saya harus mengundurkan diri dari pekerjaan?
Srila Prabhupada: Tidak, Anda hanya harus menghentikan kebiasaan buruk dan memuji mantra Hare Krsna menggunakan manik-manik [japa mala]--hanya itu.
Reporter: Apakah saya harus memberikan dukungan keuangan?
Srila Prabhupada: Tidak, itu adalah keinginan sukarela Anda. Jika Anda memberi, itu tidak apa-apa. Dan jika Anda tidak, kami juga tidak keberatan. Kami tidak bergantung pada kontribusi finansial siapapun. Kami bergantung pada Krsna.
Reporter: Saya sama sekali tidak harus memberikan uang?
Srila Prabhupada: Tidak.
Reporter: Apakah ini salah satu hal yang membedakan guru yang murni dari guru yang palsu?
Srila Prabhupada: Ya, seorang guru yang murni bukanlah seorang pebisnis. Dia adalah perwakilan Tuhan. Apapun yang Tuhan katakan, maka guru mengulangi. Dia tidak berbicara sebaliknya.
Reporter: Tapi apakah Anda berharap bertemu guru sejati, katakanlah, berpergian dengan Rolls Royce dan tinggal di sebuah penthouse suite di sebuah hotel berkelas?
Srila Prabupada: Terkadang orang menyediakan kami ruangan di sebuah hotel kelas satu, tapi secara umum kami tinggal di asram kami sendiri. Kami punya sekitar seratus asram di seluruh dunia, jadi kami tidak perlu tinggal di hotel apapun.
Reporter: Saya tidak bermaksud untuk membuat tuduhan apapun. Saya hanya mencoba untuk menggambarkan bahwa saya pikir peringatan Anda adalah sesuatu yang valid. Ada begitu banyak orang tertarik untuk mencari kehidupan rohani, dan pada saat yang sama ada banyak orang tertarik menguangkan "bisnis guru" ini.
Srila Prabhupada: Apakah Anda ada di bawah kesan bahwa kehidupan spiritual berarti secara sukarela menerima kemiskinan?
Reporter: Yah, saya tidak tahu.
Srila Prabhupada: Seorang pria miskin mungkin materialistis, dan seorang pria kaya raya mungkin sangat rohani. Kehidupan rohani tidak bergantung pada keduanya baik kemiskinan atau kekayaan. Kehidupan rohani bersifat transkendental atau melampaui paham material. Lihatlah Arjuna, sebagai contoh. Arjuna adalah anggota keluarga kerajaan, namun ia juga penyembah Tuhan yang murni. Dan dalam Bhagavad-gita Sri Krsna berkata, evam parampara-praptam imam rajarshayo viduh: "Ilmu pengetahuan yang paling utama ini diterima dengan cara sedemikian rupa melalui rangkaian garis perguruan guru-guru kerohanian, dan para raja yang suci mengerti ilmu pengetahuan tersebut dengan cara seperti itu." [Bg. 4.2]. Di masa lampau, para raja yang saleh paham ilmu pengetahuan rohani. Maka dari itu, kehidupan rohani tidak bergantung pada kondisi material seseorang. Apapun kondisi material seseorang yang mungkin--dia bisa jadi seorang raja atau fakir miskin--dia masih bisa memahami kehidupan rohani. Umumnya orang-orang tidak tahu apa itu kehidupan rohani, dan maka dari itu, mereka secara tidak perlu mengkritisi kami. Jika saya bertanya pada Anda apa itu kehidupan rohani, bagaimana Anda menjawabnya?
Reporter: Em, Saya tidak yakin.
Srila Prabhupada: Meski Anda tidak tahu apa itu kehidupan rohani, Anda masih mengatakan, "Itu adalah ini,", atau "Ini adalah itu." Tapi pertama Anda harus tahu apa itu kehidupan rohani. Kehidupan rohani dimulai ketika Anda paham bahwa Anda bukanlah badan ini. Ini adalah awal yang sebenarnya dari kehidupan rohani. Dengan melihat adanya perbedaan antara diri Anda dengan badan Anda, Anda sampai pada tahap paham bahwa Anda adalah seorang roh yang kekal (aham brahmasmi).
Reporter: Apakah menurut Anda pengetahuan ini harus menjadi bagian dari pendidikan semua orang?
Srila Prabhupada: Ya. Orang pertama-tama harus diberi tahu apa mereka sebenarnya. Apakah mereka itu adalah badannya, atau sesuatu yang lain? Itu adalah awal dari pendidikan. Sekarang semua orang dididik untuk berpikir bahwa dia adalah badannya. Karena seseorang secara tidak sengaja mendapatkan badan Amerika, dia berpikir "Saya orang Amerika." Ini sama seperti berpikir, "Saya seorang kaos merah," hanya karena Anda mengenakan baju kaos berwarna merah. Anda tentu bukanlah seorang baju berwarna merah; Anda adalah manusia. Sama halnya, badan ini sama seperti sebuah baju atau penutup dari pribadi yang sebenarnya--roh yang kekal. Jika kita mengenali diri kita sendiri hanya dengan "pakaian" atau "penutup" badaniah, maka kita tidak punya pendidikan rohani apapun.
Reporter: Apakah menurut Anda pendidikan semacam itu harus diajarkan di sekolah-sekolah?
Srila Prabhupada: Ya--di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan universitas. Terdapat literatur besar pada subjek ini-- reksa dana besar pengetahuan. Apa yang sebenarnya diperlukan adalah bahwa para pemimpin masyarakat bersedia maju untuk memahami gerakan ini.
Reporter: Pernahkan Anda mendapati ada orang yang datang pada Anda yang sebelumnya pernah terlibat dalam guru palsu?
Srila Prabhupada: Ya, ada banyak.
Reporter: Yang kehidupan rohani mereka dengan cara apapun sudah dirusak oleh guru palsu?
Srila Prabhupada: Tidak, mereka murni mencari sesuatu yang rohani, dan itu adalah kualifikasi mereka. Tuhan ada di dalam hati semua orang, dan segera setelah seseorang secara murni mencariNya, Beliau membantu orang itu mencari guru yang murni.
Reporter: Apakah guru yang sejati seperti Anda pernah mencoba untuk mengambil langkah untuk menghentikan sepak terjang guru palsu--seperti misalnya, memberikan tekanan pada mereka agar mereka keluar dari bisnis, bisa dikatakan demikian.
Srila Prabhupada: Tidak, itu bukanlah tujuan Saya. Saya memulai gerakan saya hanya dengan memuji Hare Krsna. Saya memuji [chanting] di New York yaitu di sebuah tempat bernama Tompkins Square Park, dan segera orang-orang datang pada Saya. Dengan cara demikian, gerakan kesadaran Krsna berkembang secara bertahap. Banyak yang menerima, dan banyak menolak. Mereka yang beruntung telah menerimanya.
Reporter: Tidakah Anda merasa kalau orang-orang curiga karena pengalaman mereka dengan guru palsu? Jika Anda pernah ke dokter gigi palsu dan dia merusak gigi Anda, Anda mungkin enggan untuk pergi ke dokter gigi lainnya.
Srila Prabhupada: Ya. Alaminya, jika Anda ditipu, Anda jadi berprasangka. Tapi ini bukan berarti bahwa jika sekali Anda dicurangi, Anda akan selalu dicurangi. Anda harus mencari seseorang yang murni. Tapi agar dapat sampai pada kesadaran Krsna, Anda harus cukup beruntung atau sadar dengan baik akan ilmu pengetahuan ini. Dari Bhagavad-gita kita dapat paham bahwa para pencari yang benar-benar murni sangatlah sedikit: manushyanam sahasreshu kashcid yatati siddhaye. Dari berjuta-juta orang, mungkin hanya satu yang tertarik pada kehidupan rohani. Umumnya, orang hanya tertarik pada makan, tidur, kawin, dan bertahan. Jadi bagaimana kita berharap untuk menemukan banyak murid? Tidaklah sulit untuk menyadari bahwa orang-orang telah kehilangan minat dalam hal kerohanian. Dan hampir semua dari mereka yang sebenarnya tertarik telah ditipu oleh--yang sering disebut sebagai spiritualis. Anda tidak bisa menilai sebuah gerakan hanya dengan menghitung berapa jumlah pengikutnya. Meski hanya ada satu orang saja yang murni, maka gerakannya berarti sukses. Ini bukanlah soal kuantitas, tapi kualitas.
Reporter: Saya penasaran berapa banyak menurut Anda orang diluar sana yang telah ditipu oleh guru palsu.
Srila Prabhupada: Hampir semua orang. [Tawaan.] Tidak ada pertanyaan soal jumlah. Semua orang.
Reporter: Ini tentu berarti ribuan orang, iya kan?
Srila Prabhupada: Jutaan. Jutaan telah tertipu, karena mereka sendiri ingin ditipu. Tuhan maha mengetahui. Beliau bisa paham apa keinginan mu. Beliau ada di dalam hati mu, dan jika Anda ingin ditipu. Tuhan kirimkan seorang penipu kepada mu.
Reporter: Mungkinkah setiap orang bisa mendapatkan tahap kesempurnaan seperti yang Anda bicarakan sebelumnya?
Srila Prabhupada: Dalam hitungan detik. Setiap orang bisa mencapai kesempurnaan dalam hitungan detik--dengan catatan dia bersedia. Kesulitannya adalah bahwa tidak ada seorang pun yang bersedia. Dalam Bhagavad-gita Krsna berkata, sarva-dharman parityajya mam ekam sharanam vraja: "hanya menyerahkan diri kepada-Ku" [Bg. 18.66]. Tapi siapa yang bersedia untuk menyerah pada Tuhan? Semua orang berkata, "Oh, mengapa saya harus menyerah kepada Tuhan? Saya lebih baik bebas." Anda hanya perlu menyerahkan diri, yang lain mengikuti. Tapi tak ada seorang pun yang bersedia, dan itulah kesulitannya.
Reporter: Ketika Anda berkata bahwa banyak orang ingin ditipu, apakah yang Anda maksud ada banyak orang yang ingin meneruskan kenikmatan badaniahnya dan pada saat yang sama, dengan memuji sebuah mantra atau dengan menggenggam setangkai bunga, juga mencapai kehidupan rohani? Inikah yang Anda maksud dengan ingin untuk ditipu?
Srila Prabhupada: Ya, ini sama halnya dengan seorang pasien yang berpikir "Saya harus melanjutkan penyakit Saya, dan pada saat yang sama Saya juga harus segera sehat." Itu tentu saja berkontradiksi. Syarat pertama adalah seseorang harus berpendidikan dalam kehidupan rohani. Kehidupan rohani bukanlah sesuatu hal yang dapat dimengerti seseorang hanya dengan melakukan percakapan selama beberapa menit. Ada banyak sekali buku-buku filosofi dan teologi, tapi orang tidak tertarik membacanya. Inilah kesulitannya. Sebagai contoh, Srimad Bhagavatam adalah karya yang sangat panjang, dan jika Anda mencoba untuk membaca buku ini, akan memakan waktu berhari-hari untuk memahami hanya sebaris kalimatnya. Kitab Bhagavatam berisi segala penjelasan tentang Tuhan, Kebenaran Mutlak, tapi orang tidak tertarik. Dan jika, karena kesempatan, seseorang sedikit tertarik pada kehidupan rohani, dia ingin sesuatu yang langsung dan murah. Maka dari itu, dia pun ditipu. Sebenarnya, kehidupan manusia itu dimaksudkan untuk kecermatan, penghematan dan penebusan dosa. Itulah pedoman peradaban Weda. Pada zaman Weda mereka akan melatih anak laki-laki sebagai brahmacari; tidak ada kehidupan seks diizinkan sama sekali hingga usia dua puluh lima. Dimana ada pendidikan semacam itu sekarang? Seorang brahmacari adalah mahasiswa yang menjalani hidup membujang secara lengkap dan menaati perintah gurunya di guru-kula [sekolah guru kerohanian]. Sekarang sekolah-sekolah dan pendidikan tinggi mengajari seks mulai dari awal sekali, dan anak laki-laki dan perempuan dua belas- atau tiga-belas-tahun sudah melakukan hubungan badan. Bagaimana mereka bisa mendapatkan kehidupan rohani? Kehidupan rohani berarti secara sukarela menerima beberapa penghematan demi tercapainya kesadaran Tuhan. Inilah alasan mengapa kami menuntut syarat tidak ada hubungan seks terlarang, memakan daging, berjudi, atau mabuk-mabukan pada murid-murid kami yang telah diinisiasi. Tanpa adanya pantangan seperti itu, "meditasi yoga" atau kegiatan apapun yang dikatakan sebagai disiplin spiritual tidak akan bisa menjadi murni. Itu tidak lebih dari putaran kesepakatan bisnis antara para penipu dengan yang tertipu.
Reporter: Terima Kasih Banyak.
Srila Prabhupada: Hare Krsna!
---
Diterjemahkan dengan sujud bhakti kepada Srila Prabhupada dengan segala kekurangan penerjemah,
http://www.krishna.com/saints-or-swindlers | 2 January 2017 16:38 GMT+8
Mari Gabung
Halo
, Ada yang ingin disampaikan? Jangan sungkan untuk gabung diskusi ini. Silahkan Login dulu atau Daftar baru.