Anda di sini

Filsafat Hidup

Sang Roh

Aditya Suranata - 13 Oktober 2016 00:51:47 0

Siapakah kamu?

Kamu bukanlah badan ini tapi roh yang tertutupi dalam badan material.

Bhagavad-Gita mengajarkan kita:

"Seperti halnya sang roh terkurung di dalam badan terus menerus mengalami perpindahan, di dalam badan ini, dari masa kanak-kanak sampai masa remaja sampai usia tua, begitu juga sang roh masuk ke dalam badan lain pada waktu meninggal. Orang yang tenang tidak bingung karena penggantian itu." Sri Krsna, (BG. 2.13)

Kamu adalah roh yang tertutupi oleh badan material. Badan berubah dari muda menjadi tua tapi kamu sang roh masih tetap sama. Karena pengaruh dari energi yang mengkhayalkan kita mengenali diri kita sebagai badan ini.

Dalam badan material ini kita menderita oleh kepedihan dari kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian.

Kita mesti bereinkarnasi dari satu badan ke badan lainnya, kehidupan ke kehidupan. Saat kematian kita akan mengambil badan baru dalam kingdom binatang, atau lagi dalam spesies manusia. Apa badan kita selanjutnya akan tergantung pada aksi karma kita (aksi baik dan buruk) yang kita lakukan dalam hidup.

Seperti halnya kita mengganti pakaian yang telah lusuh, perabotan, mobil, sepatu, rumah, pekerjaan, dan bahkan pasangan. Kita akan mengganti badan kita saat kematian. Seperti halnya sebuah perusahaan manufaktur mendesain produk hari ini untuk dibuat besok. Kita mendesain badan kita yang selanjutnya dengan aksi yang kita lakukan sekarang.

Terdapat 8,4 Juta badan-badan material berbeda yang diputari oleh sang roh yang individual. Sehingga dengan demikian kita semestinya tidak terlalu terikat dengan tubuh ini.

Kita selalu 'terlalu sibuk' dengan makan, tidur, kawin, dan mengejar karir. Kita tidak pernah punya 'waktu' untuk menyelidiki Kebenaran Mutlak. Sekali lagi kita terbuai dengan kepuasan material temporer dalam rentang hidup kita yang singkat. Kita terus mengejar hal-hal material yang mana tidak akan pernah dapat memuaskan sang diri. Hal-hal material semuanya bersifat sementara dan untuk benar-benar dapat memuaskan sang diri kita mesti mencari sesuatu yang lebih permanen atau sesuatu yang spiritual.

Kebanyakan orang sangat disibukan dengan Gaya Hidup Moderen dari berpesta, klubing, memakan daging, mabuk-mabukan, dan hubungan-hubungan. Sementara terpikat dengan aktifitas-aktifitas hitam tersebut, kita lupa akan kenyataan gamblang dari kematian, yang mana kita akan temui suatu hari nanti. Kematian itu adalah pasti dan ia dapat datang pada mu kapan saja. Saat kematian, hukum alam akan bereaksi, dan kita akan mendapatkan tubuh baru berdasarkan perbuatan kita.

Kelahiran dalam wujud manusia sangatlah jarang dan sekarang kita telah mendapatkan kehidupan dalam wujud manusia, kita harus mempergunakan kesadaran yang telah kita kembangkan untuk mencari tahu tentang Kebenaran Mutlak. Saat ini kebanyakan manusia terlibat dalam gaya hidup hanya untuk makan, tidur, kawin dan bertahan, yang mana juga ada bahkan dalam kingdom binatang tanpa harus direpotkan dengan pekerjaan 9 sampai 5, masalah pernikahan, operasi-operasi medis, dan gangguan pungutan pajak.

Seseorang yang berada dalam sifat kebaikan mengetahui bahwa kematian lahir bersamaan dengan kelahirannya. Dia tahu bahwa ia sedang sekarat disetiap detiknya. Oleh sebab itu dia mempersiapkan dirinya untuk kehidupan selanjutnya atau untuk pembebasan dari lingkaran kelahiran dan kematian seluruhnya. Ia mempertanyakan: Siapa sebenarnya saya ini? Dari mana saya berasal? Kemana saya harus pergi setelah kehidupan ini?

Seseorang yang bodoh 'terlalu sibuk' dengan kehidupan materialis, hanya memuaskan selangkangan dan perutnya. Ia lupa bahwa kematian itu pasti dan berada disekitarnya.

Kesadaran Manusia atau Binatang?

Jika kita hanya makan, tidur, kawin, dan menikmati kehidupan material. Maka kita tidak ada bedanya dengan binatang. Para binatang juga makan, tidur, kawin, dan menikmati hidup material. Sebenarnya, jika kita hanya menginginkan terlibat dalam aktitas-aktifitas seperti itu, maka kita jauh lebih baik berada dalam kingdom binatang. Para binatang terlibat dalam semua aktifitas tersebut tanpa perlu ruwet dengan gangguan dari pekerjaan, tagihan-tagihan, masalah pernikahan dan kondisi-kondisi kehidupan manusia lainnya.

Mereka para manusia yang menghabiskan hidupnya hanya untuk makan, tidur, kawin, dan menikmati kehidupan material akan diupgrade ke level yang lebih tinggi ketika meninggal. Sehingga mereka dapat melanjutkan aktifitas-aktifitas tersebut tanpa harus diganggu dengan pekerjaan, tagihan, masalah pernikahan dan kondisi kehidupan manusia lainnya dalam kehidupan mereka selanjutnya. Mereka akan terlahir dalam kingdom binatang. Tuhan adalah maha adil dan maha penyayang, Beliau memuaskan semua keinginan kita. Jika kita berprilaku seperti seekor binatang maka kita akan menjadi salah satu dari mereka dalam kehidupan kita selanjutnya, berdasarkan permohonan kita sendiri.

Perbedaan antara kesadaran manusia dan binatang adalah bahwa manusia bersifat penuh dengan rasa ingin tahu.

  • Siapa aku?
  • Darimana aku berasal?
  • Kemana aku pergi setelah mati?
  • Siapa sebenarnya Tuhan?
  • Bagaimana aku bisa keluar dari putaran kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian?
  • Bagaimana aku bisa menjadi abadi?

Binatang tidak mempertanyakan itu. Mereka hanya makan, tidur, kawin, dan menikmati kehidupan material.

Manusia merasa iba, mereka selalu memikirkan yang lain. Binatang hanya memikirkan kemauannya saja dan tidak memikirkan yang lain.

Manusia sosial dan dermawan. Merupakan tugas dari setiap manusia untuk melakukan aktifitas kesejahteraan untuk mereka yang kurang beruntung dalam hal kesehatan, kecerdasan, dan konflik. Para binatang tidak demikian; mereka hanya menikmati untuk diri mereka sendiri.

Apakah kita manusia atau binatang?

Kelahiran sebagai manusia sangatlah jarang -- jangan disia-siakan.

Teori Sains Evolusi --Teori Charles Darwin

Charles Darwin terkenal di seluruh dunia untuk teori evolusinya. Berdasarkan pada teorinya, satu spesies berevolusi ke spesies lainnya. Sehingga satu tubuh berubah ke tubuh lain. Kita berevolusi dari para binatang, saudara terdekat kita dalam kingdom binatang adalah para monyet.

Teori Evolusi dalam Weda

Kitab suci Weda juga menyatakan sebuah proses evolusioner, tapi definisinya berbeda dengan yang diutarakan Charles Darwin. Terdapat 8,4 juta spesies berbeda dari mahluk hidup dalam seluruh ciptaan yaitu sebagai berikut:

  • 900.000 spesies mahluk air.
  • 2.000.000 spesies tumbuhan.
  • 1.100.000 spesies serangga.
  • 1.000.000 spesies burung.
  • 3.000.000 spesies mahluk buas.
  • 400.000 spesies manusia.

Semua spesies tersebut telah diciptakan oleh Tuhan dan seperti teori Charles Darwin; kita juga berevolusi dari para binatang tapi tidak dengan merubah tubuh yang sama, tapi dengan transmigrasi roh dari satu tubuh ke tubuh lainnya.

Mengganti tubuh dari kelahiran hingga kematian, dan berevolusi dalam 8.400.000 spesies.

Bertransmigrasinya Sang Roh Dari Satu Tubuh ke Tubuh Selanjutnya

Setiap mahluk hidup adalah sebuah roh (termasuk tumbuh-tumbuhan dan para binatang) yang tertutupi dalam sebuah badan material. Sang roh mengambil satu badan lalu keluar darinya untuk mendapatkan yang lain dan begitu seterusnya. Berjalan melalui semua berbagai macam spesies dalam kingdom tumbuh-tumbuhan dan kingdom binatang (8 juta) dan kemudian pada akhirnya mengambil badan sebagai manusia. Tubuh manusia adalah yang tertinggi dan yang paling tinggi dari semua tubuh yang ada.

Setelah kita mendapatkan tubuh manusia, jika kita menyalahgunakannya atau gagal dalam menggunakannya maka kita kembali lagi merosot ke kingdom tumbuh-tumbuhan dan binatang. Lalu kemudian sekali lagi kita mesti kembali melewati proses evolusioner, bergerak dari satu tubuh ke tubuh selanjutnya dalam kingdom tumbuhan dan binatang untuk 8 juta kelahiran sebelum kita bisa mendapatkan kelahiran lainnya sebagai manusia. (Referensi "Courtesy of Bhagavad-Gita.ws")

"Seperti halnya sang roh terkurung di dalam badan terus menerus mengalami perpindahan, di dalam badan ini, dari masa kanak-kanak sampai masa remaja sampai usia tua, begitu juga sang roh masuk ke dalam badan lain pada waktu meninggal. Orang yang tenang tidak bingung karena penggantian itu." Sri Krsna, (BG. 2.13)

"Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru, dan membuka pakaian lama, begitu pula sang roh menerima badan-badan jasmani yang baru, dengan meninggalkan badan-badan lama yang tidak berguna." Sri Krsna (BG. 2.22)

Source: http://iskconbirmingham.org/soul - 13 October 2016 01:35

7.372
Image

Aditya Suranata

Aditya suka menulis, bukan hanya sekedar hobi, menulis menjadi medianya untuk mencurahkan pikiran dan perasaan. Di TutorKeren.com kebanyakan menyumbang tulisan sesuai dengan minat dan keahliannya yaitu pada kategori pemrograman dan elektronika. Selain itu juga gemar menulis mengenai hal-hal umum, seperti ilmu alam, sosial dan beberapa pengalamannya yang mungkin bisa berguna untuk orang lain.

Artikel Menarik Lainnya
Mari Gabung

Halo Emo 51 , Ada yang ingin disampaikan? Jangan sungkan untuk gabung diskusi ini. Silahkan Login dulu atau Daftar baru.