Anda di sini

Filsafat Hidup

Sikap Dermawan

Aditya Suranata - 19 Oktober 2016 00:38:04 0

Menyumbangkan uang atau menyia-nyiakannya

Fakta kehidupan bahwa uang datang ke satu tangan segera setelah meninggalkan tangan yang lain. Uang tidak tinggal pada kita untuk waktu yang lama. Jadi kamu punya pilihan apakah menyia-nyiakannya untuk harta-harta material atau menggunakannya secara bijak dalam pelayanan kepada Sri Krsna.

Penting untuk disadari bahwa semuanya, termasuk uang mu, adalah milik Sri Krsna. Kamu hanyalah seorang pengemban untuk waktu yang sangat singkat. Kamu bisa menggunakannya dalam pelayanan kepada Sri Krsna dengan cara melakukan donasi ke tempat-tempat sembahyang atau para penyembah yang terlibat pelayanan kepada Beliau. Sri Krsna bersabda:

"Orang yang melakukan tugas kewajibannya tanpa ikatan, dengan menyerahkan hasil perbuatannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak dipengaruhi oleh perbuatan yang berdosa, ibarat daun bunga padma yang tidak disentuh oleh air." (Sri Krsna, Bhagavad-gita 5.10)

Disini Sri Krsna merekomendasikan bahwa seseorang hendaknya bekerja untuk Beliau. Ini berarti bahwa kita mestinya mempersembahkan hasil dari pengorbanan kita (pekerjaan) kepada Beliau (setidaknya beberapa darinya). Jika kita hanya menikmati buah-buah dari pengorbanan kita (pekerjaan) untuk kesenangan diri sendiri, kita hidup dalam dosa.

Siapakah yang layak untuk didonasikan?

Tentunya, kapan pun kamu menerima buah-buah (Pendapatan) dari pengorbanan-pengorbanan mu (pekerjaan), kamu mestinya mempersembahkan hasil-hasilnya (uang) kepada Sri Krsna.

Apakah kamu akan membawa Harta-Harta Material mu saat mati ?

Pada saat kematian kamu akan meninggalkan semua yang kamu miliki, uang di bank, mobil-mobil mewah, rumah-rumah besar, perhiasan emas dan lainnya, dan kamu akan mendapatkan badan baru berdasarkan pada karma mu. Setiap potongan kecil pelayanan kepada Sri Krsna akan berdampak pada badan mu selanjutnya (manusia atau binatang) dan kondisi-kondisi kehidupan yang menyertainya (kaya, miskin, sehat, sakit, dll). Jika kamu menggunakan hidup mu dalam pelayanan kepada Sri Krsna, maka pada akhirnya kamu akan kembali padaNya. Jika kamu tidak melayaniNya, maka kamu mesti melanjutkan perjalanan melalui penderitaan-penderitaan kehidupan material lagi, lagi, lagi, dan lagi hingga salah satu dari inkarnasi mu di masa depan pada akhirnya menyadari bahwa hidup hanya ditujukan untuk melayanan Sri Krsna dan bukan untuk kepuasan dan gratifikasi disi sendiri. Sebuah kehidupan materialis adalah kehidupan yang sia-sia. Ketika kamu terlibat dalam pelayanan kepada Sri Krsna maka pada waktu meninggal kamu akan terbebaskan dari eksistensi material.

"Orang yang berbhakti secara mantap mencapai kedamaian yang murni karena dia mempersembahkan hasil segala kegiatan kepada-Ku; sedangkan orang yang tidak bergabung dengan Yang Mahasuci, dan kelobaan untuk mendapatkan hasil dari pekerjaannya, menjadi terikat." (Sri Krsna, Bhagavad-gita 5.12)

Mendonasikan uang memberikan seseorang kesempatan untuk terbebas dari ikatan-ikatan material dan maka dari itu juga pada kehidupan material. Mereka yang tidak mendonasikan, hanya membuang-buang uang pada harta-harta material dan menjadi terikat pada kehidupan materialis dan diperbudak oleh kehidupan material untuk masa hidup yang banyak.

Hal ini bukan berarti kamu mesti melepaskan semuanya dalam pelayanan kepada Sri Krsna dan hidup hanya disebuah pondok. Seseorang tentu saja dapat tinggal di Taj Mahal sekali pun, dan mengendarai Mercedes, dan meskipun demikian hidupnya terhindar dari dosa. Selama hal yang sama juga dipersembahkan kepada Sri Krsna, melalui donasi-donasi yang sama nilainya kepada tempat-tempat sembahyang atau para penyembah yang terlibat dalam pelayanan kepada Beliau.

Seseorang yang bodoh bekerja keras sekali selama hidupnya, mengumpulkan simpanan yang besar di bank, rumah-rumah, perhiasan, mobil mewah, dan harta-harta material lainnya. Kemudian dia meninggalkan badannya untuk masuk ke badan yang baru, meninggalkan segalanya yang telah ia susah payah kumpulkan. Karena ia menggunakan uangnya untuk dirinya sendiri dan tidak mempersembahkan hasul-hasil dari pekerjaanya (uang) kepada Tuhan, dia hidup dalam dosa dan badan selanjutnya adalah pengemis.

Seseorang yang bijak menggunakan uang-uang yang telah susah payah ia dapatkan untuk dirinya sendiri dan memberikan porsinya untuk didermakan. Maka dari itu ketika ia meninggalkan badannya, dia akan mampu menikmati kekayaannya juga pada badannya yang selanjutnya. Dia akan terlahir di keluarga kaya.

Apakah kamu pernah bertanya mengapa beberapa orang terlahir di keluarga-keluarga kaya dan beberapa di keluarga miskin? Nah, sekarang tentunya kamu sudah tahu mengapa bisa demikian.

Hasil dari Pelayanan Bhakti

Hasil dari pelayanan bhakti, mempersembahkan donasi, memakan daging dan mengurmbar nafsu.

"Mahluk-mahluk hidup di dunia material membawa berbagai paham hidupnya dari satu badan ke badan yang lain seperti udara membawa berbagai bau. Dengan cara demikian Ia menerima jenis badan baru tertentu, lalu sekali lagi meninggalkan badan itu untuk menerima badan lain." (Sri Krsna, Bhagavad-gita 15.8)

"Seperti halnya sang roh terkurung di dalam badan terus menerus mengalami perpindahan, di dalam badan ini, dari masa kanak-kanak sampai masa remaja sampai usia tua, begitu juga sang roh masuk ke dalam badan lain pada waktu meninggal. Orang yang tenang tidak bingung karena penggantian itu." (Sri Krsna, Bhagavad-gita 2.13)

"Bila seseorang meninggal dalam sifat nafsu, Ia dilahirkan di tengah-tengah mereka yang sibuk dalam kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil. Bila seseorang meninggal dalam sifat kebodohan, Ia dilahirkan di kerajaan Binatang." (Sri Krsna, Bhagavad-gita 14.15)

"Bila seseorang meninggal dalam sifat kebaikan, Ia mencapai planet-planet murni yang lebih tinggi, tempat tinggal para resi yang mulia." (Sri Krsna, Bhagavad-gita 14.14)

Bagian atas: Pada sisi kiri, seorang anak menari di depan Arca dari Radha-Krsna. Hasil dari kesadaran bhakti seperti ini adalah diperlihatkan disisi kanan, dimana dia menari dengan Krsna sebagai kawan di alam spiritual Beliau. Bagian kedua: Pada sisi kiri seorang pria menawarkan donasi; pada sisi kanan dia mendapatkan badan para dewa dan dapat menikmati kelezatan surgawi. Bagian ketiga: Seorang pria memakan daging dan makanan mengerikan lainnya; dalam kehidupannya yang selanjutnya dia terlihat memiliki badan babi yang memakan apapun dan segalanya. Bagian bawah: Seorang pria mendekati seorang wanita dengan nafsu. Kesadaran yang bengis ini membawanya ke badan anjing.

Roh yang individual berpindah dari satu badan ke badan lain, badan dan aktifitas-aktifitas yang dilakukan sekarang merupakan latar belakang dari badan selanjutnya. Pada waktu meninggal, kesadaran dari badan kita yang telah dikembangkan dalam hidup ini akan membawa kita ke jenis badan selanjutnya.

Jika kesadaran yang kita kembangkan di kehidupan ini seperti mereka para kucing atau anjing, maka badan kita selanjutnya akan seperti kucing dan anjing.

Jika kesadaran kita saat ini saleh, sang roh akan dipindahkan ke Krsnaloka yang berada di alam spiritual dan kita akan terhubung secara kekal dengan Sri Krsna. (Referensi ' Courtesy of Bhagavad-Gita.ws').

Source: iskconbirmingham.org/charity - 18 Oktober 2016 23:50 GMT+8

7.473
Image

Aditya Suranata

Aditya suka menulis, bukan hanya sekedar hobi, menulis menjadi medianya untuk mencurahkan pikiran dan perasaan. Di TutorKeren.com kebanyakan menyumbang tulisan sesuai dengan minat dan keahliannya yaitu pada kategori pemrograman dan elektronika. Selain itu juga gemar menulis mengenai hal-hal umum, seperti ilmu alam, sosial dan beberapa pengalamannya yang mungkin bisa berguna untuk orang lain.

Artikel Menarik Lainnya
Mari Gabung

Halo Emo 51 , Ada yang ingin disampaikan? Jangan sungkan untuk gabung diskusi ini. Silahkan Login dulu atau Daftar baru.